Hasil Survei Perindo Partai Teratas di Jakarta

Diterbitkan oleh pada Rabu, 27 Januari 2016 06:13 WIB dengan kategori Jakarta dan sudah 1.584 kali ditampilkan

Kemunculan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) perlu diperhitungan dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2017 mendatang. Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mengaku terkejut ataskeberadaan partai politik besutan Hary Tanoesoedibjo itu, yang mampu mengalahkan partai-partai berpengalaman.



"Perindo sangat mengejutkan, partai baru bisa ada di 10 besar membawahi PKB, Nasdem, PAN dan PPP," katanya kepada wartawan, Selasa (26/1).

Menurutnya, Perindo akan menjadi pilihan warga Jakarta jika partai itu mengusung bakal calon gubernur DKI Jakarta. Adapun tingkat baseline persentase warga memilih Perindo di pilkada DKI sekitar 3,25 persen.

"Di tingkat pertama ditempati oleh PDIP 21,75 persen, disusul Gerindra sebesar 14,50 persen, Golkar 3,50 persen, Perindo 3,25 persen dan Nasdem 1,00 persen," jelas Arya.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Public Policy Institute Agung Suprio mengaku tidak terkejut dengan kinerja Partai Perindo yang dinilai kinclong.

Menurutnya, komitmen dan konsistensi pengurus dan kader partai menjadi poin penting yang menjadi kunci keberhasilan Perindo dalam menyampaikan visi dan misi.

"Saya kira semangat ini bagus. Seolah setiap saat Partai Perindo menghadapi pertarungan pemilu. Ini akan membuat masyarakat tidak merasa ditinggalkan untuk kepentingan sesaat. Ini akan membuat mereka semakin dekat dengan Perindo", beber Agung.

Sebelumnya, CSIS menyelenggarakan survei pada tanggal 5 hingga 10 Januari lalu, dengan menyertakan responden 400 orang pemilih di lima kota yang ada di Jakarta. Tingkat margin of error kurang lebih 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Metode survei ini dilakukan dengan cara penarikan sampel yang dilakukan sepenuhnya secara acak, dengan menggunakan penarikan secara multi stage random sampling. Dalam quality control dilakukan terhadap hasil wawancara, yang dipilih secara random sebesar 20 persen dari total sampel.

Bahkan hasil survey menunjukkan dukungan tertinggi sebesar 31 persen bila mendukung salah satu calon kepala daerah berdasarkan simulasi yang dilakukan dalam survei CSIS tersebut. [RMOL/wah]