Kongres XXXI HMI di Surabaya Ricuh
SURABAYA - Kongres XXXI HMI di Surabaya diwarnai protes kader yang tak bisa masuk ke gedung Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang, tempat penyelenggaraan kongres, karena dihadang polisi, Senin (22/3/2021) sore.
Sekitar pukul 15.00 WIB ratusan kader HMI dari berbagai daerah baik dari Maluku Utara Namlea Makuku,Pekan Baru Sulawesi, Sumatera dan daerah lainnya, datang dengan berjalan kaki bermaksud menuju ke Islamic Center untuk menghadiri kongres.
Mereka ini adalah bagian dari kurang lebih 1.300 orang kader HMI dari luar Pulau Jawa yang datang untuk Menghadiri Kongres Senin Sore tapi dihalangi Oleh Pihak Kepolisian di beberapa titik, mereka tetap ke lokasi.
Pada akhirnya mereka tetap tidak bisa ke Islamic Center karena dihadang oleh polisi. Pada saat itulah para kader HMI ini menyampaikan protes. Situasi saat itu hampir saja ricuh.
Polisi berhasil memenangkan massa. Mereka bahkan Menuntut agar Bisa bertemu dengan Panasko agar bisa jelaskan kenapa Mereka tidak diijinkan Masuk Ke dalam Arena Kongres
Ciici Umanailo Sala satu Kader HMI Wati menyatakan, aksi protes itu mereka lakukan untuk menuntut pola komunikasi yang lebih baik dari pihak panitia kongres XXXI HMI.
“Pada intinya, kedatangan kami ke sini ini adalah euforia kami terhadap Kongres HMI ini. Teman-teman dari wilayah Maluku Riau dan daerah lain ini merasa memiliki HMI juga,” ujarnya.
Ciici menyebutkan, kader HMI Saat ini ada sekitar 5000 orang yang datang ke Surabaya. Dia mengaku tidak bisa mencegah keinginan kawan-kawannya itu karena alasan untuk meramaikan kegiatan.
“Sekali lagi kami tidak ada niat untuk melanggar aturan yang sudah disepakati. Alhamdulillah tadi sudah ditemui Ketua Umum HMI dan panitia, kami hanya ingin kongres lancar sesuai AD/ART,” ujarnya.
Meski sebagian kader HMI ini sudah difasilitasi bus agar kembali ke tempat yang disediakan oleh polisi, masih ada sejumlah massa diduga kader HMI yang menunggu di trotoar Jalan Duku Kupang Timur Surabaya
Sekadar informasi, polisi menutup akses ke Jalan Dukuh Kupang dengan memasang water barier tepat di pertigaan ke arah lokasi kongres. Menurut warga, blokade ini sudah ada sejak sore.
Polisi mengantisipasi datangnya massa ini demi menghindari kerumunan massa dalam jumlah banyak yang berpotensi menimbulkan penularan virus di masa Pandemi Covid-19.(Dharmyn)