Gubernur Ansar Ahmad: Energi untuk Negeri, Terangi Pulau-Pulau Kepri 24 Jam
ADVERTORIAL - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pemerataan akses listrik hingga ke daerah-daerah terpencil di wilayah kepulauan melalui program Kepri Terang. Hingga awal April 2025, rasio elektrifikasi Kepri telah mencapai 98,19 persen, meningkat signifikan dari angka 93,72 persen pada tahun 2020. Ini menunjukkan lonjakan 4,47 persen dalam kurun waktu lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Gubernur Ansar Ahmad.
Salah satu langkah konkret dalam program ini adalah penyediaan layanan listrik 24 jam, terutama di pulau-pulau kecil yang sebelumnya hanya menikmati listrik selama 7 atau 14 jam saja. Pada tahun 2025, delapan kecamatan baru ditargetkan menikmati listrik penuh 24 jam: empat di Lingga, tiga di Anambas, dan satu di Karimun. Sebagai contoh, Pulau Parit di Kecamatan Selat Gelam, Kabupaten Karimun, baru saja meresmikan layanan listrik 24 jam sebagai hasil kolaborasi Pemprov Kepri dengan PT PLN (Persero).
Gubernur Ansar Ahmad menegaskan bahwa masih ada sekitar 1,81 persen rumah tangga yang belum menikmati listrik, serta 38 pulau berpenghuni yang masih belum teraliri listrik dari total 118 pulau yang awalnya belum teraliri pada 2020. Dalam upaya mempercepat elektrifikasi, Pemprov Kepri bersama PLN dan mitra juga telah memberikan lebih dari 13.000 bantuan sambungan listrik gratis bagi rumah tangga kurang mampu, melalui dana APBD, APBN, CSR, dan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
Secara teknis, Kepri memiliki 110 sistem isolated PLN, yaitu sistem pembangkit mandiri yang belum terhubung dengan jaringan utama. Dari jumlah tersebut, 41 sistem telah beroperasi 24 jam, dan 69 sistem lainnya sudah meningkat menjadi 14 jam. Hanya tiga ibu kota kecamatan yang masih menggunakan sistem 14 jam, jauh menurun dibanding tahun 2020 yang masih berjumlah sebelas.
PLN menyatakan bahwa menyediakan listrik 24 jam bukanlah tugas ringan. General Manager PLN UID Riau dan Kepri, Khairullah, menjelaskan bahwa selain membangun pembangkit, dibutuhkan pemeliharaan berkelanjutan terhadap mesin dan jaringan distribusi. Misalnya, di Selat Gelam, dengan beban puncak 192 KW dan daya mampu 320 KW, tersedia cadangan 128 KW untuk menjamin stabilitas layanan.
Tak hanya soal teknis, program Kepri Terang juga diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, khususnya dengan dimanfaatkannya listrik untuk kegiatan produktif seperti usaha rumahan dan UMKM. Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah, turut mengapresiasi upaya Gubernur Ansar dalam mendorong pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, termasuk pengembangan Bandara Karimun yang akan membuka akses langsung tanpa harus melalui Batam.
Dengan semua capaian ini, Gubernur Ansar optimis bahwa pemerataan listrik di Kepri akan tercapai secara menyeluruh dalam waktu dekat, membawa dampak positif bagi kesejahteraan dan kemajuan masyarakat di seluruh penjuru provinsi kepulauan ini.